Sastrawan Sunda dan Perempuan
Bagaimana perempuan digambarkan atau direpresentasikan oleh sastrawan Sunda? Novel Sunda sebelum Perang Dunia II, umumnya menggambarkan tokoh-tokoh perempuan yang malang. Novel Sunda yang pertama memulainya. Ya, Baruang ka nu Ngarora (1914) karya D.K. Ardiwinata menampilkan Rapiah. Ia digambarkan sebagai perempuan tidak teguh pendirian. Ia berupaya mengingatkan dirinya pada laki-laki bersetatus menak, Aom Kusman. Yang ekstrem, bahkan ia rela diperlakukan sewenang-wenang oleh suaminya yang bergelar raden itu.
0 komentar: