Kalender Peristiwa Astronomi 2015
Selamat Tahun Baru 2015! Di tahun 2014 lalu fenomena astronomi apa yang paling berkesan bagi para pembaca? Gerhana, komet, atau hujan meteor? Apapun itu, fenomena astronomi memang selalu menarik untuk ditunggu. Lalu bagaimana dengan fenomena astronomi tahun 2015 ini? Berikut ini adalah kalender peristiwa astronomi tahun 2015 yang akan terjadi:
Minggu, 4 Januari 2015 – Puncak Hujan Meteor Quadrantids
Quadrantids adalah hujan meteor pertama pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 31 Desember 2014 s/d 6 Januari 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 130 meteor tiap jam. Meteor-meteor Quadrantids akan terlihat melesat dari arah rasi Bootes yang berada di timur laut sejak dini hari hingga menjelang matahari terbit. Sayangnya Bulan menjelang fase purnama sehingga cahaya terang Bulan akan membuat meteor-meteor redup tidak terlihat.
Quadrantids adalah hujan meteor pertama pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 31 Desember 2014 s/d 6 Januari 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 130 meteor tiap jam. Meteor-meteor Quadrantids akan terlihat melesat dari arah rasi Bootes yang berada di timur laut sejak dini hari hingga menjelang matahari terbit. Sayangnya Bulan menjelang fase purnama sehingga cahaya terang Bulan akan membuat meteor-meteor redup tidak terlihat.
Rabu, 4 Februari 2015 – Bulan Purnama Apogee
Bulan purnama apogee terjadi dimana Bulan mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau apogee. Karena berada di titik terjauh, maka bulan purnama kali inipun akan terlihat lebih kecil dan lebih redup dari bulan purnama pada umumnya. Bulan purnama kali ini berdiamater 29,54 menit busur atau menjadi yang terkecil dan teredup ke-2 selama tahun 2015.
Bulan purnama apogee terjadi dimana Bulan mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau apogee. Karena berada di titik terjauh, maka bulan purnama kali inipun akan terlihat lebih kecil dan lebih redup dari bulan purnama pada umumnya. Bulan purnama kali ini berdiamater 29,54 menit busur atau menjadi yang terkecil dan teredup ke-2 selama tahun 2015.
Sabtu, 7 Februari 2015 – Oposisi Jupiter
Oposisi jupiter terjadi saat Matahari-Bumi-Jupiter berjejer berurutan. Pada hari ini Jupiter akan terlihat sepanjang malam di sisi yang berseberangan dengan Matahari. Dengan kata lain, Jupiter akan terbit di timur ketika Matahari terbenam di barat, di meridian ketika tengah malam, dan tenggelam di barat ketika Matahari terbit di timur. Jupiter akan terlihat sebagai bintang putih terang dengan magnitudo -2,6. Dengan teleskop, Jupiter akan terlihat sedang purnama. Ini adalah waktu terbaik untuk mengamati Jupiter.
Oposisi jupiter terjadi saat Matahari-Bumi-Jupiter berjejer berurutan. Pada hari ini Jupiter akan terlihat sepanjang malam di sisi yang berseberangan dengan Matahari. Dengan kata lain, Jupiter akan terbit di timur ketika Matahari terbenam di barat, di meridian ketika tengah malam, dan tenggelam di barat ketika Matahari terbit di timur. Jupiter akan terlihat sebagai bintang putih terang dengan magnitudo -2,6. Dengan teleskop, Jupiter akan terlihat sedang purnama. Ini adalah waktu terbaik untuk mengamati Jupiter.
Jum’at, 6 Maret 2015 – Bulan Purnama Apogee
Bulan kembali mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau apogee. Bulan purnama kali ini berdiameter sudut hanya 29,39 menit busur atau terkecil dan teredup selama tahun 2015. Bulan purnama yang lebih kecil dan redup redup dari ini baru akan terjadi pada 27 Januari 2032. Bulan purnama yang berukuran kecil dan bersinar temaram tentu menarik untuk disaksikan.
Bulan kembali mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau apogee. Bulan purnama kali ini berdiameter sudut hanya 29,39 menit busur atau terkecil dan teredup selama tahun 2015. Bulan purnama yang lebih kecil dan redup redup dari ini baru akan terjadi pada 27 Januari 2032. Bulan purnama yang berukuran kecil dan bersinar temaram tentu menarik untuk disaksikan.
Jumat, 20 Maret 2015 – Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total (GMT) ini hanya dapat diamati di kawasan Eropa, Afrika bagian utara, dan sebagian semenanjung Arab.
Gerhana Matahari Total (GMT) ini hanya dapat diamati di kawasan Eropa, Afrika bagian utara, dan sebagian semenanjung Arab.
Sabtu, 21 Maret 2015 – Vernal Equinox
Vernal equinox adalah saat dimana Matahari berada di perpotongan ekliptik dan ekuator setelah sebelumnya berada di selatan ekuator. Pada hari ini Matahari tepat berada di khatulistiwa sehingga panjang siang dan malam di seluruh belahan bumi tepat 12 jam. Ini juga menandakan akan bergantinya musim hujan dengan musim kemarau di Indonesia. Sedangkan di belahan bumi utara menandakan akan datangnya musim semi dan di belahan bumi selatan menandakan akan datangnya musim gugur.
Vernal equinox adalah saat dimana Matahari berada di perpotongan ekliptik dan ekuator setelah sebelumnya berada di selatan ekuator. Pada hari ini Matahari tepat berada di khatulistiwa sehingga panjang siang dan malam di seluruh belahan bumi tepat 12 jam. Ini juga menandakan akan bergantinya musim hujan dengan musim kemarau di Indonesia. Sedangkan di belahan bumi utara menandakan akan datangnya musim semi dan di belahan bumi selatan menandakan akan datangnya musim gugur.
Sabtu, 4 April 2015 – Gerhana Bulan Total
Pada hari ini seluruh Indonesia kembali akan menyaksikan gerhana bulan total saat senja. Ini adalah gerhana bulan pertama dari dua gerhana bulan tahun ini. Sayangnya pada gerhana bulan berikutnya yang terjadi pada 28 September 2015 tidak ada satupun wilayah Indonesia yang dapat menyaksikan. Praktis ini adalah satu-satunya kesempatan menyaksikan gerhan bulan di Indonesia selama tahun 2015. Gerhana bulan hari ini akan berlangsung antara pukul 17:15 s/d 20:45 WIB untuk fase gerhana sebagian. Sedangkan untuk fase gerhana total akan berlangsung antara 18:54 s/d 19:06 WIB.
Pada hari ini seluruh Indonesia kembali akan menyaksikan gerhana bulan total saat senja. Ini adalah gerhana bulan pertama dari dua gerhana bulan tahun ini. Sayangnya pada gerhana bulan berikutnya yang terjadi pada 28 September 2015 tidak ada satupun wilayah Indonesia yang dapat menyaksikan. Praktis ini adalah satu-satunya kesempatan menyaksikan gerhan bulan di Indonesia selama tahun 2015. Gerhana bulan hari ini akan berlangsung antara pukul 17:15 s/d 20:45 WIB untuk fase gerhana sebagian. Sedangkan untuk fase gerhana total akan berlangsung antara 18:54 s/d 19:06 WIB.
Sabtu, 4 April 2015 – Bulan Purnama Apogee
Bersamaan dengan gerhana bulan total, Bulan pun akan mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau apogee. Kali ini Bulan akan berdiamater 29,65 menit busur atau menjadi yang terkecil dan teredup ke-3 selama tahun 2015. Pemandangan bulan purnama yang berukuran kecil dan redup ditambah sedang dalam gerhana bulan total tidak boleh dilewatkan.
Bersamaan dengan gerhana bulan total, Bulan pun akan mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau apogee. Kali ini Bulan akan berdiamater 29,65 menit busur atau menjadi yang terkecil dan teredup ke-3 selama tahun 2015. Pemandangan bulan purnama yang berukuran kecil dan redup ditambah sedang dalam gerhana bulan total tidak boleh dilewatkan.
Kamis, 23 April 2015 – Puncak Hujan Meteor Lyrids
Lyrids adalah hujan meteor pertama di musim kemarau pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 16 s/d 25 April 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor tiap jam. Meteor-meteor Lyrids akan terlihat melesat dari arah rasi Lyra yang berada di meridian utara waktu menjelang fajar. Beruntung Bulan sedang dalam fase sabit awal sehingga akan terbenam sebelum tengah malam sehingga tidak akan ada menghalagi pengamatan.
Lyrids adalah hujan meteor pertama di musim kemarau pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 16 s/d 25 April 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor tiap jam. Meteor-meteor Lyrids akan terlihat melesat dari arah rasi Lyra yang berada di meridian utara waktu menjelang fajar. Beruntung Bulan sedang dalam fase sabit awal sehingga akan terbenam sebelum tengah malam sehingga tidak akan ada menghalagi pengamatan.
Jum’at, 8 Mei 2015 – Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids
Hujan meteor Eta Aquarids berlangsung antara tanggal 19 April s/d 28 Mei 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 30 meteor tiap jam. Meteor-meteor Eta Aquarids akan terlihat melesat dari arah rasi Aquarius yang berada di arah timur setelah tengah malam hingga matahari terbit. Namun Bulan yang baru mencapai fase purnama 4 hari lalu kemungkinan masih cukup terang sehingga menghalangi terlihatnya meteor-meteor redup.
Hujan meteor Eta Aquarids berlangsung antara tanggal 19 April s/d 28 Mei 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 30 meteor tiap jam. Meteor-meteor Eta Aquarids akan terlihat melesat dari arah rasi Aquarius yang berada di arah timur setelah tengah malam hingga matahari terbit. Namun Bulan yang baru mencapai fase purnama 4 hari lalu kemungkinan masih cukup terang sehingga menghalangi terlihatnya meteor-meteor redup.
Sabtu, 23 Mei 2015 – Oposisi Saturnus
Setelah Jupiter, kini giliran Saturnus yang berjajar lurus dengan Bumi dan Matahari. Hari ini Saturnus akan terlihat sepanjang malam di sisi yang berseberangan dengan matahari. Saturnus akan terlihat sebagai bintang putih terang dengan magnitudo 0. Dengan teleskop, Saturnus akan terlihat purnama dihiasi oleh cincinnya. Ini adalah waktu terbaik mengamati Saturnus.
Setelah Jupiter, kini giliran Saturnus yang berjajar lurus dengan Bumi dan Matahari. Hari ini Saturnus akan terlihat sepanjang malam di sisi yang berseberangan dengan matahari. Saturnus akan terlihat sebagai bintang putih terang dengan magnitudo 0. Dengan teleskop, Saturnus akan terlihat purnama dihiasi oleh cincinnya. Ini adalah waktu terbaik mengamati Saturnus.
Kamis, 28 Mei 2015 – Istiwa’ Adhom
Hari ini pukul 16:18 WIB Matahari berada tepat di atas Ka’bah, kiblat umat muslim. Jadi dengan menghadap ke arah Matahari akan sama artinya dengan menghadap tepat ke arah kiblat. Dan juga seluruh pangkal bayangan benda yang berdiri tegak pun akan mengarah ke arah kiblat. Dengan begitu peristiwa ini dapat digunakan untuk mengoreksi atau meluruskan arah kiblat bagi seluruh umat muslim secara praktis dan akurat. Peritiwa ini akan kembali terulang pada tanggal 16 Juli 2015.
Hari ini pukul 16:18 WIB Matahari berada tepat di atas Ka’bah, kiblat umat muslim. Jadi dengan menghadap ke arah Matahari akan sama artinya dengan menghadap tepat ke arah kiblat. Dan juga seluruh pangkal bayangan benda yang berdiri tegak pun akan mengarah ke arah kiblat. Dengan begitu peristiwa ini dapat digunakan untuk mengoreksi atau meluruskan arah kiblat bagi seluruh umat muslim secara praktis dan akurat. Peritiwa ini akan kembali terulang pada tanggal 16 Juli 2015.
Minggu, 7 Juni 2015 – Elongasi Maksimum Venus
Venus mencapai ketinggian maksimum di langit barat saat senja. Ketinggiannya mencapai 45,4 derajat dari Matahari. Venus terlihat sebagai bintang putih sangat terang dengan magnitudo -4,3. Dengan ketinggian maksimum dan cahaya sangat terang, Venus tentu sangat menawan untuk diamati. Setelah hari ini, ketinggian Venus akan berlangsung-angsung berkurang hingga akhirnya berada di sisi Matahari sehingga tak terlihat pada pertengahan Agustus 2015. Setelah itu Venus akan terlihat kembali di langit timur saat fajar.
Venus mencapai ketinggian maksimum di langit barat saat senja. Ketinggiannya mencapai 45,4 derajat dari Matahari. Venus terlihat sebagai bintang putih sangat terang dengan magnitudo -4,3. Dengan ketinggian maksimum dan cahaya sangat terang, Venus tentu sangat menawan untuk diamati. Setelah hari ini, ketinggian Venus akan berlangsung-angsung berkurang hingga akhirnya berada di sisi Matahari sehingga tak terlihat pada pertengahan Agustus 2015. Setelah itu Venus akan terlihat kembali di langit timur saat fajar.
Rabu, 1 Juli 2015 – Konjungsi Venus dan Jupiter
Lagi-lagi pada waktu senja di langit barat akan terlihat dua bintang terang saling berdekatan. Kedua bintang itu adalah “jelmaan” dari Venus sebagai bintang putih sangat terang bermagnitudo -4,4 dan Jupiter sebagai bintang putih terang bermagnitudo -1,8. Keduanya akan terlihat sangat dekat dengan jarak sekitar 20,1 menit busur atau hanya sekitar 2/3 diamater bulan.
Lagi-lagi pada waktu senja di langit barat akan terlihat dua bintang terang saling berdekatan. Kedua bintang itu adalah “jelmaan” dari Venus sebagai bintang putih sangat terang bermagnitudo -4,4 dan Jupiter sebagai bintang putih terang bermagnitudo -1,8. Keduanya akan terlihat sangat dekat dengan jarak sekitar 20,1 menit busur atau hanya sekitar 2/3 diamater bulan.
Senin, 7 Juli 2015 – Komet Pan-STARRS (C/2014 Q1) Kemungkinan Terlihat
Komet Pan-STARRS (C/2014 Q1) baru di temukan pada pertengahan tahun 2014. Diperhitungkan komet ini akan mencapai titik terdekat dari Matahari sejauh 0,315 AU pada hari ini. Dengan jaraknya yang cukup dekat, komet ini diperkirakan akan mencapai terang maksimum hingga magnitudo 3,1. Itu artinya, meski tidak sangat terang, komet ini masih bisa terlihat secara langsung. Komet ini bisa diamati di langit barat sesaat setelah matahari terbenam.
Komet Pan-STARRS (C/2014 Q1) baru di temukan pada pertengahan tahun 2014. Diperhitungkan komet ini akan mencapai titik terdekat dari Matahari sejauh 0,315 AU pada hari ini. Dengan jaraknya yang cukup dekat, komet ini diperkirakan akan mencapai terang maksimum hingga magnitudo 3,1. Itu artinya, meski tidak sangat terang, komet ini masih bisa terlihat secara langsung. Komet ini bisa diamati di langit barat sesaat setelah matahari terbenam.
Rabu, 29 Juli 2015 – Puncak Hujan Meteor Delta Aquarids
Hujan meteor Delta Aquarids berlangsung antara tanggal 8 Juli s/d 19 Agustus 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor tiap jam. Meteor-meteor Delta Aquarids akan terlihat melesat dari arah rasi Aquarius yang berada tepat di atas pada waktu dini hari. Sayangnya Bulan yang menjelang purnama akan cukup terang dan menggangu terlihatnya meteor-meteor redup kala pengamatan.
Hujan meteor Delta Aquarids berlangsung antara tanggal 8 Juli s/d 19 Agustus 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor tiap jam. Meteor-meteor Delta Aquarids akan terlihat melesat dari arah rasi Aquarius yang berada tepat di atas pada waktu dini hari. Sayangnya Bulan yang menjelang purnama akan cukup terang dan menggangu terlihatnya meteor-meteor redup kala pengamatan.
Kamis, 13 Agustus 2015 – Puncak Hujan Meteor Perseids
Inilah hujan meteor terbaik tahun 2015. Puncaknya yang berada di tengah musim kemarau dan Bulan menjelang fase baru akan membuat langit malam cerah dan gelap gulita sehingga meteor-meteor redup sekalipun terlihat jelas. Diperkirakan Perseids yang tercatat sebagai hujan meteor paling banyak menghasilkan fireball ini akan menghasilkan hingga 100 meteor tiap jam saat puncak. Meteor-meteor Perseids akan terlihat melesat dari arah rasi Perseus yang berada di timur laut setelah tengah malam hingga menjelang matahari terbit. Hujan meteor Perseids berlangsung antara tanggal 17 Juli s/d 24 Agustus 2015.
Inilah hujan meteor terbaik tahun 2015. Puncaknya yang berada di tengah musim kemarau dan Bulan menjelang fase baru akan membuat langit malam cerah dan gelap gulita sehingga meteor-meteor redup sekalipun terlihat jelas. Diperkirakan Perseids yang tercatat sebagai hujan meteor paling banyak menghasilkan fireball ini akan menghasilkan hingga 100 meteor tiap jam saat puncak. Meteor-meteor Perseids akan terlihat melesat dari arah rasi Perseus yang berada di timur laut setelah tengah malam hingga menjelang matahari terbit. Hujan meteor Perseids berlangsung antara tanggal 17 Juli s/d 24 Agustus 2015.
Minggu, 30 Agustus 2015 – Bulan Purnama Perigee
Kebalikan dari bulan purnama apogee, bulan purnama perigee terjadi ketika Bulan mencapai fase purnama di dekat titik terdekat dari Bumi atau perigee. Dengan jaraknya yang lebih dekat, maka bulan purnama perigee akan terlihat lebih besar dan terang. Bulan purnama perigee kali ini berdiamater sudut 33,27 menit busur atau menjadi yang terbesar dan terterang ke-2 selama tahun 2015.
Kebalikan dari bulan purnama apogee, bulan purnama perigee terjadi ketika Bulan mencapai fase purnama di dekat titik terdekat dari Bumi atau perigee. Dengan jaraknya yang lebih dekat, maka bulan purnama perigee akan terlihat lebih besar dan terang. Bulan purnama perigee kali ini berdiamater sudut 33,27 menit busur atau menjadi yang terbesar dan terterang ke-2 selama tahun 2015.
Rabu, 23 September 2015 – Autumnal Equinox
Atumnal equinix adalah saat dimana Matahari berada di perpotongan ekliptik dan ekuator setelah sebelumnya berada di utara ekuator. Pada hari ini Matahari tepat berada di khatulistiwa sehingga panjang siang dan malam di seluruh dunia sama 12 jam. Autumnal equinix juga menandakan akan datangnya bergantinya musim kemarau dengan musim hujan di Indonesia. Sedangkan di belahan bumi utara menandakan akan datangnya musim gugur dan di belahan bumi selatan menandakan datangnya musim semi.
Atumnal equinix adalah saat dimana Matahari berada di perpotongan ekliptik dan ekuator setelah sebelumnya berada di utara ekuator. Pada hari ini Matahari tepat berada di khatulistiwa sehingga panjang siang dan malam di seluruh dunia sama 12 jam. Autumnal equinix juga menandakan akan datangnya bergantinya musim kemarau dengan musim hujan di Indonesia. Sedangkan di belahan bumi utara menandakan akan datangnya musim gugur dan di belahan bumi selatan menandakan datangnya musim semi.
Senin, 28 September 2015 – Bulan Purnama Perigee
Bulan kembali mencapai fase purnama di dekat titik terdekat dari Bumi atau apogee. Kali ini Bulan berdiamater sudut hingga 33,47 menit busur atau menjadi yang terbesar dan terterang selama tahun 2015. Bulan purnama yang lebih besar dan terang dari ini baru akan terjadi pada 14 November 2016. Pemandangan bulan purnama yang besar dan terang tentu akan sangat mempesona untuk disaksikan.
Bulan kembali mencapai fase purnama di dekat titik terdekat dari Bumi atau apogee. Kali ini Bulan berdiamater sudut hingga 33,47 menit busur atau menjadi yang terbesar dan terterang selama tahun 2015. Bulan purnama yang lebih besar dan terang dari ini baru akan terjadi pada 14 November 2016. Pemandangan bulan purnama yang besar dan terang tentu akan sangat mempesona untuk disaksikan.
Kamis, 22 Oktober 2015 – Puncak Hujan Meteor Orionids
Orionids adalah hujan meteor pertama di musim hujan pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 2 Oktober s/d 7 November 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 25 meteor tiap jam. Meteor-meteor Orionids akan terlihat melesat dari arah rasi Orion yang berada tepat di atas waktu dini hari. Bulan yang baru meninggalkan fase kuartir awal akan terbenam tidak lama setelah lewat tengah malam sehingga tidak akan menggangu pengamatan.
Orionids adalah hujan meteor pertama di musim hujan pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 2 Oktober s/d 7 November 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 25 meteor tiap jam. Meteor-meteor Orionids akan terlihat melesat dari arah rasi Orion yang berada tepat di atas waktu dini hari. Bulan yang baru meninggalkan fase kuartir awal akan terbenam tidak lama setelah lewat tengah malam sehingga tidak akan menggangu pengamatan.
Senin, 26 Oktober 2015 – Elongasi Maksimum Venus
Kini Venus ada di ketinggian maksimumnya di langit timur saat fajar. Ketinggiannya mencapai 46,6 derajat dari Matahari. Venus akan terlihat sebagai bintang putih sangat terang dengan magnitudo -4,4. Dengan ketinggian maksimum dan cahayanya yang sangat terang akan membuat Venus sangat mudah dan indah untuk diamati. Setelah hari ini Venus akan perlahan-lahan semakin rendah hingga berada di sisi Matahari hingga mulai terlihat di langit barat saat senja pada pertengahan tahun 2016.
Kini Venus ada di ketinggian maksimumnya di langit timur saat fajar. Ketinggiannya mencapai 46,6 derajat dari Matahari. Venus akan terlihat sebagai bintang putih sangat terang dengan magnitudo -4,4. Dengan ketinggian maksimum dan cahayanya yang sangat terang akan membuat Venus sangat mudah dan indah untuk diamati. Setelah hari ini Venus akan perlahan-lahan semakin rendah hingga berada di sisi Matahari hingga mulai terlihat di langit barat saat senja pada pertengahan tahun 2016.
Senin, 26 Oktober 2015 – Konjungsi Venus dan Jupiter
Venus dan Jupiter kembali terlihat berdekatan, namun kali ini di langit timur waktu fajar. Venus yang berada di ketinggian maksimum akan terlihat sebagai bintang putih sangat terang bermagnituo -4,4 dan Jupiter akan terlihat sebagai bintang putih terang bermagnitudo -1,8. Keduanya terlihat terpisah sejauh 1 derajat atau hampir 2 kali diamater sudut bulan.
Venus dan Jupiter kembali terlihat berdekatan, namun kali ini di langit timur waktu fajar. Venus yang berada di ketinggian maksimum akan terlihat sebagai bintang putih sangat terang bermagnituo -4,4 dan Jupiter akan terlihat sebagai bintang putih terang bermagnitudo -1,8. Keduanya terlihat terpisah sejauh 1 derajat atau hampir 2 kali diamater sudut bulan.
Selasa, 27 Oktober 2015 – Bulan Purnama Perigee
Bulan kembali akan mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau perigee. Kali ini bulan purnama akan berdiamater 33,24 menit busur atau menjadi yang terbesar dan terterang ke-3 pada tahun 2015. Bulan purnama perigee kali ini hanya sedikit lebih kecil dari bulan purnama perigee pada 30 Agustus 2015.
Bulan kembali akan mencapai fase purnama di dekat titik terjauh dari Bumi atau perigee. Kali ini bulan purnama akan berdiamater 33,24 menit busur atau menjadi yang terbesar dan terterang ke-3 pada tahun 2015. Bulan purnama perigee kali ini hanya sedikit lebih kecil dari bulan purnama perigee pada 30 Agustus 2015.
Kamis, 28 Oktober 2015 – Konjungsi Venus, Jupiter dan Mars
Kini 3 planet sekaligus, yakni Venus, Jupiter dan Mars, akan terlihat berdekatan. Venus masih terlihat sebagai bintang putih sangat terang bermagnitudo -4,4, Jupiter terlihat sebagai bintang putih terang bermagnitudo -1,8 dan Mars terlihat sebagai bintang merah terang bermagnitudo 1,7. Venus akan terlihat berada diantara Jupiter dan Mars dimana jarak Venus ke kedua planet sekitar 2,5 derajat.
Kini 3 planet sekaligus, yakni Venus, Jupiter dan Mars, akan terlihat berdekatan. Venus masih terlihat sebagai bintang putih sangat terang bermagnitudo -4,4, Jupiter terlihat sebagai bintang putih terang bermagnitudo -1,8 dan Mars terlihat sebagai bintang merah terang bermagnitudo 1,7. Venus akan terlihat berada diantara Jupiter dan Mars dimana jarak Venus ke kedua planet sekitar 2,5 derajat.
Rabu, 18 November 2015 – Puncak Hujan Meteor Leonids
Hujan meteor Leonids berlangsung antara tanggal 10 s/d 23 November 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor tiap jam. Meteor-meteor Leonids akan terlihat melesat dari arah rasi Leo yang berada di timur setelah tengah malam hingga menjelang matahari terbit. Bulan yang menjelang fase kuartir awal akan terbenam sebelum tengah malam sehingga tidak akan menggangu pengamatan.
Hujan meteor Leonids berlangsung antara tanggal 10 s/d 23 November 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor tiap jam. Meteor-meteor Leonids akan terlihat melesat dari arah rasi Leo yang berada di timur setelah tengah malam hingga menjelang matahari terbit. Bulan yang menjelang fase kuartir awal akan terbenam sebelum tengah malam sehingga tidak akan menggangu pengamatan.
Senin, 14 Desember 2015 – Puncak Hujan Meteor Geminids
Geminids adalah hujan meteor terakhir pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 7 s/d 17 Desember 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 90 meteor tiap jam. Meteor-meteor Geminids akan terlihat melesat dari arah rasi Gemini yang berada di barat waktu dini hari hingga menjelang matahari terbit. Bulan yang sedang fase sabit awal akan terbenam sebelum tengah malam sehingga tidak akan menggangu pengamatan.
Geminids adalah hujan meteor terakhir pada tahun 2015 yang berlangsung antara tanggal 7 s/d 17 Desember 2015. Pada puncaknya hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 90 meteor tiap jam. Meteor-meteor Geminids akan terlihat melesat dari arah rasi Gemini yang berada di barat waktu dini hari hingga menjelang matahari terbit. Bulan yang sedang fase sabit awal akan terbenam sebelum tengah malam sehingga tidak akan menggangu pengamatan.
0 komentar: