Menyetir Itu Sehat, Kenapa?

06.09 0 Comments

Honda Oddyssey


















Jakarta -  Nah, kali ini, d'OTO melakukan pengukuran, seberapa besar beban tangan saat pertama kali setir diputar. 
 

Cara ukurnya, menggunakan timbangan digital yang biasa dipakai untuk mengukur koper dengan maksimal berat 30 kg. Seutas cable ties disambungkan ke batang setir bagian bawah ke timbangan, lalu timbangan ditarik sampai terlihat ban mulai bergerak. Nah, angka pada timbangan ketika ban mulai bergerak ini yang jadi hasilnya.
Hasilnya, sangat kentara kalau penggunaan ban sangat pengaruh ke beban tangan. Walau masing-masing memakai power steering elektrik, tapi dengan ban yang berbeda ukuran. Hasilnya sangat berpengaruh pada tangan.

Contoh pada Suzuki Karimun Wagon R yang hanya memakai ban berukuran 145/80R13. Tangan hanya butuh tenaga untuk mengangkat beban sekitar 0,23 kg. Beda jauh dengan All New Honda CR-V lansiran 2013 dengan ban berukuran 225/60R18, juga menggunakan sistem EPS. Tenaga yang dibutuhkan akan lebih berat, yaitu 1,06 kg.

Coba saja bayangkan, kalau misalnya seorang ibu rumah tangga yang menggunakan All New CR-V dengan beban setir pertama 1,06 kg. Sementara dalam sehari mesti keliling dari rumah lalu mengantar anak ke sekolah, lalu belanja ke supermarket dan balik lagi jemput anak di sekolah. Baru setelah itu pulang ke rumah. Artinya, ketika mobil dalam posisi diam dan parkir di 5 lokasi berbeda tersebut. Setidaknya butuh tenaga minimal 0,23 kg dikali 5 dan hasilnya adalah 5,3 kg.

Tapi ingat, ini baru beban pertama ya. Belum termasuk saat harus membelokkan setir di perjalanan atau kalau harus bolak-balik pindah posisi karena lokasi parkir susah dijangkau. Walau sepintas terlihat sepele, tapi lumayan nih buat olahraga tangan. Belum lagi ditambah gerakan kaki yang mesti menginjak pedal gas ataupun rem. Ternyata, menyetir juga membuat badan lebih sehat kan. (dikutip dari mobil.otomotifnet.com)

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: